GpGiGpY5GUClBSW9BUd8TUW9BY==
Breaking
NEWS REPORT

Mengungkap Misteri Pelaksanaan Proyek di Akhir Tahun

Ukuran huruf
Print 0
WEKACE, Pernahkah ente memperhatikan keajaiban yang berulang setiap akhir tahun? Saat hujan mengguyur dan genangan jadi sahabat, tiba-tiba proyek-proyek di daerah hidup semua. Mulai dari jalan diaspal dalam becek, jembatan dibangun di tengah badai, dan para kontraktor berlarian seperti ikut lomba ketangkasan lumpur. Tak ada musim yang lebih sibuk dari akhir tahun, seolah seluruh Pemda kompak menandatangani perjanjian rahasia, proyek harus lahir di tengah hujan.

Tentu bukan karena hujan dianggap simbol kesuburan pembangunan, melainkan karena ada sesuatu yang lebih “berbunga” di balik genangan itu. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa baru-baru ini membongkar rahasia lama yang selama ini cuma dibisikkan di warung kopi para kontraktor. Ternyata, banyak pemerintah daerah yang lebih suka menyimpan uang rakyat di bank dari segera membangun. Nilainya bukan receh, Rp 234 triliun uang daerah diketahui “tidur” di rekening bank per September 2025. Bahkan angka itu sempat melambung hingga Rp 254,4 triliun, seperti dilaporkan berbagai media.

Dana itu bukan tersesat, hanya dipelihara. Dibiarkan beristirahat dengan tenang, karena setiap rupiah yang mengendap di bank akan menumbuhkan sesuatu yang harum, bunga. Semakin lama uang itu tidur, semakin mekar bunganya. Tak heran kalau proyek-proyek baru digerakkan menjelang akhir tahun, karena saat itu bunga sudah cukup ranum untuk dipetik.


Lalu muncul pertanyaan nakal, kalau proyeknya mangkrak, uangnya kemana? Nah, di sinilah kisahnya makin menarik. Kalau proyek belum jalan, artinya anggaran belum dibelanjakan. Selama uang itu masih nongkrong di rekening kas daerah (RKUD), maka bunga tetap berjalan. Betul, proyeknya mandek tapi uangnya tetap rajin bekerja! Coba hitung, kalau Rp500 miliar dibiarkan diam tiga bulan dengan bunga 4% per tahun, hasilnya bisa lebih dari Rp5 miliar. Uang diam pun bisa lebih produktif dari pekerja lembur.

Secara aturan, bunga itu memang seharusnya masuk ke kas daerah sebagai pendapatan resmi. Tapi kita semua tahu, antara teori dan praktik sering ada jurang lebih dalam dari lubang jalan kabupaten. Ada daerah yang mencatatnya dengan jujur, tapi ada juga yang membuat bunga itu seolah tumbuh di taman rahasia tanpa penjaga. Maka tak heran bila proyek mangkrak tapi laporan keuangan tetap berkilau, sebab sementara aspal belum digelar, rekening pemerintah daerah sedang berbunga ria.

Purbaya tentu jengkel. Berkali-kali ia mengingatkan, “Kelola dana dengan bijak, jangan biarkan uang tidur.” Tapi siapa yang mau membangunkan uang yang sedang beranak-pinak? Lebih aman membiarkannya beristirahat dulu, lalu belanja di penghujung tahun biar serapan anggaran terlihat heroik. Di layar Excel, semua tampak tertib. Di lapangan, jalan berlubang jadi kolam ikan, dan pegawai menunggu honor dirapel enam bulan kemudian.

Provinsi DKI Jakarta saja tercatat menyimpan dana mengendap Rp 14,68 triliun. Di daerah lain nilainya tak kalah fantastis. Rakyat di bawah masih menunggu proyek berjalan, tapi di atas sana uang sedang menghasilkan bunga lebih harum dari gaji mereka. Maka tak heran bila kursi kepala daerah jadi rebutan, karena di balik jabatan itu tersimpan akses menuju rekening yang bisa tumbuh tanpa pupuk.

Begitulah misterinya terungkap. Proyek dikebut di akhir tahun bukan karena semangat pembangunan yang membara, melainkan karena bunga bank sudah waktunya panen. Setiap akhir tahun, negeri ini berubah jadi taman bunga, bukan mawar, bukan melati, tapi bunga bank.

Uang rakyat seharusnya bekerja untuk rakyat. Bukan tidur di bank demi menumbuhkan bunga yang hanya harum di ruang kekuasaan. Pembangunan sejati tidak lahir dari angka serapan di akhir tahun, tapi dari niat tulus menggerakkan kesejahteraan sejak awal anggaran turun. Ketika pejabat lebih sibuk menghitung bunga dari menambal jalan berlubang, di situlah nurani publik mulai retak. Hal paling berbahaya bukan uang yang diam, tapi hati tega membiarkannya begitu.

Foto Ai hanya ilustrasi

Mengungkap Misteri Pelaksanaan Proyek di Akhir Tahun
Periksa Juga
Next Post

0Komentar

Tautan berhasil disalin