WEKACE, Tangerang - Sebuah momen kontroversial dalam dunia olahraga ekstrem lokal menjadi perbincangan hangat di media sosial. Seorang atlet motorcross yang berhasil meraih juara dalam kompetisi bergengsi mengekspresikan kekecewaannya dengan cara yang cukup dramatis—membanting trofi kemenangannya sendiri.
Aksi Protes yang Mencuri Perhatian
Video berdurasi singkat yang kini tengah ramai dibagikan di berbagai platform digital memperlihatkan seorang pria berpakaian biru tengah melampiaskan frustrasinya. Dalam rekaman tersebut, sang juara terlihat memegang trofi Wali Kota Cup sebelum akhirnya melemparkannya dengan keras ke tanah.
Aksi nekat ini konon dipicu oleh ketidakpuasan atlet terhadap sistem reward yang diterimanya. Alih-alih mendapatkan apresiasi finansial atas prestasinya di ajang Piala Wali Kota Tangerang, pria tersebut hanya diberi piala sebagai bentuk penghargaan.
"Hadiahnya berapa, Pak? Kosong! Kalau memang tidak ada anggarannya, datang saja ke rumah saya," ujar pria tersebut dalam video yang terekam, nada suaranya terdengar jengkel dan kecewa.
Klarifikasi Pemerintah Kota Tangerang
Menanggapi kejadian yang menjadi sorotan publik ini, Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Kota Tangerang, Mualim, memberikan klarifikasi terkait keterlibatan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan event tersebut.
Mualim menjelaskan bahwa Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, sebenarnya tidak terlibat dalam pengelolaan teknis kompetisi, termasuk urusan hadiah untuk para pemenang.
"Nama 'Wali Kota Cup' sudah menjadi brand tersendiri yang menarik minat penyelenggara event. Mereka mengajukan proposal untuk meminjam nama dan merek tersebut, termasuk izin penggunaan sirkuit," jelas Mualim saat ditemui pada Kamis (1/12/2022).
Peran Terbatas Pemerintah
Lebih lanjut, Mualim menegaskan bahwa kontribusi Pemkot Tangerang hanya sebatas memberikan izin penggunaan nama dan fasilitas. Seluruh aspek penyelenggaraan, termasuk penyediaan hadiah dan dana kompetisi, sepenuhnya menjadi tanggung jawab panitia penyelenggara.
"Kami hanya memberikan izin terkait penggunaan nama dan lokasi. Untuk detail mengenai hadiah dan sistem penghargaan lainnya, itu domain panitia pelaksana. Jadi sebaiknya pertanyaan lebih detail diarahkan kepada mereka," tegasnya.
Sorotan terhadap Manajemen Event Olahraga
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya transparansi dan komunikasi yang jelas dalam penyelenggaraan event olahraga. Para atlet yang telah berjuang keras dan mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk persiapan kompetisi tentu berharap mendapatkan apresiasi yang sepadan dengan usaha mereka.
Kasus ini juga mengingatkan para penyelenggara event untuk lebih jelas dalam mengomunikasikan sistem hadiah sejak awal, sehingga tidak menimbulkan ekspektasi yang keliru dari para peserta.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak panitia penyelenggara kompetisi motorcross tersebut terkait insiden viral ini.
Editor : Zumardi
