WEKACE, Hari Minggu, kita isi dengan hal menyenangkan dan membanggakan. Cerita Projo, Roy Suryo cs, Purbaya, untuk sementara kita pause dulu ya..Kali ini cerita pasukan Garuda. Timnas Futsal kita luar biasa hebat. Australia saja digeprek 3-1. Lalu, Timnas U-17 bersiap menantang Zambia di Piala Dunia. Simak narasinya sambil seruput Kopi Senang khas Sorong dengan sedikit gula aren, wak!
Sabtu malam, 1 November 2025, langit Senayan seperti tersenyum sinis menyaksikan bagaimana Timnas Futsal Indonesia menghancurkan Australia 3-1 di Indonesia Arena, Jakarta Pusat. Di hadapan 15 ribu penonton yang bergemuruh seperti orkestra nasionalisme, Indonesia tidak sekadar menang, mereka mempertontonkan paduan seni, kecepatan, dan kenekatan khas anak bangsa yang kalau sudah semangat, gawang lawan bisa jadi target nasional.
Laga belum sempat membuat penonton duduk nyaman, Australia sudah menebar ancaman di menit ke-2 lewat tendangan Giovenal yang menghantam mistar. Tapi mistar gawang tampaknya tahu, malam itu bukan giliran Australia. Lima menit kemudian, Dewa Rizky menyalakan mesin mimpi, mengirim umpan sempurna kepada Reza Gunawan. Dengan gaya santai tapi maut, Reza melewati satu bek Australia dan mengirim bola ke jantung gawang lawan. Gol pertama pun tercipta! Stadion berguncang, suporter melompat, bahkan pedagang es teh di luar arena ikut berteriak, “Merdeka, Bos!”
Namun drama belum selesai. Menit ke-10, Iqbal Iskandar nyaris menambah gol, tapi tendangannya diblok bek Australia yang tampaknya diciptakan khusus untuk menghalangi kebahagiaan orang lain. Australia memilih bertahan, bertahan seperti Wi-Fi gratisan, sinyalnya lemah tapi niatnya keras. Kiper Indonesia, Ahmad Habiebie, sampai ikut maju menyerang. Ya, ini Indonesia, penjaga gawang pun punya ambisi mencetak gol, bukan cuma menjaga nasib.
Menit ke-15, Wendy Brian melepaskan tembakan tipis yang hampir menambah luka Australia. Tapi baru di babak kedua, semua pertahanan mereka benar-benar jebol. Menit ke-22, Wendy menembak dari jarak jauh, bola meluncur deras ke gawang Pok Man Yu, kiper Australia naturalisasi yang malam itu terlihat lebih sibuk merenungi hidup dari menjaga gawang. Skor berubah 2-0, dan 15 ribu orang bersorak seperti sedang menyambut kemerdekaan jilid dua.
Australia sempat mencuri gol di menit ke-26 lewat Patrick Lynch yang menerima umpan Ethan de Melo. Tapi itu cuma gangguan kecil, seperti nyamuk di tengah pesta rakyat. Sebab, menit ke-32, pemain Australia Jacob Harb malah diusir keluar setelah dapat kartu kuning kedua. Negeri kita, seperti singa lapar, langsung memanfaatkan kesempatan. Menit ke-33, Wendy kembali mencetak gol cantik hasil umpan Firman Adriansyah. Skor akhir 3-1, habis sudah kanguru. Mereka datang dengan tekad baja, pulang dengan koper berisi pelajaran berharga, jangan remehkan futsal di tanah Garuda.
Namun kebanggaan malam itu belum selesai. Dari Qatar, kabar menegangkan datang. Timnas U17 Indonesia akan bertarung di Grup H Piala Dunia U17 2025 bersama Zambia, Brasil, dan Honduras. Laga akan digelar di Aspire Zone, Al Rayyan, antara 4–10 November.
Jadwal mereka padat dan panas. 4 November, Indonesia menantang Zambia di Khalifa International Stadium pukul 22.45 WIB. Pada 7 November, giliran Brasil, sang juara bertahan, yang mungkin belum tahu rasanya dilawan anak-anak penuh doa. Lalu, 10 November, Honduras menunggu, entah dengan strategi atau sekadar keberanian.
Ya, grup ini disebut Grup Neraka. Tapi buat Indonesia, ini justru Grup Surga yang Diuji Api. Karena siapa pun lawannya, anak-anak Garuda tak pernah berangkat dengan rasa takut, mereka berangkat dengan lagu kebangsaan di dada dan keyakinan bahwa bola, sekecil apa pun, bisa menggulingkan raksasa.
“Tak sabar menunggu pasukan Nova Arianto, Bang. Karena tim ini yang bisa jadi pelipur lara negeri ini.”
“Setuju, wak. Semoga Timnas Futsal dan Timnas U17 menjadi kebanggan di Hari Pahlawan nanti.”
Foto Ai hanya ilustrasi
0Komentar