WEKACE, Pagi itu, seperti biasa aku memulai hari dengan mengajar di sekolah. Namun, ada yang berbeda ketika salah satu muridku, Fathul Anugrah, seorang anak kelas 1 SD, mengeluh sakit kepala. Wajahnya tampak pucat dan lesu, tidak seperti biasanya yang ceria dan penuh semangat.
Aku segera membawa Fathul ke ruang kesehatan sekolah. Pak Firman, dengan penuh perhatian, menyiapkan sepiring nasi untuknya agar perutnya tidak kosong. Sementara itu, dokter kecil yang bertugas hari ini memberikan setengah biji parasetamol untuk meredakan sakit kepalanya. Setelah dipertimbangkan, kami memutuskan untuk memulangkan Fathul lebih awal agar dia bisa beristirahat dengan baik di rumah.
Aku pun mengantarkan Fathul pulang ke rumahnya. Sesampainya di sana, bapaknya menyambut kami dengan ramah. Dia tampak sangat berterima kasih karena aku telah merawat dan mengantarkan anaknya pulang. Sebagai ungkapan rasa syukur, bapak Fathul memberiku hadiah yang sangat berharga: 3 liter madu hutan dalam dua botol bekas aqua.
"Ini madu dari lebah Trigona jenis Biroi, Pak. Kami menyebutnya Kaqmuk dalam bahasa Konjo," jelasnya dengan bangga. Aku terpesona mendengar ceritanya tentang madu istimewa ini.
Ketika aku mencicipi sedikit madu tersebut, rasanya benar-benar unik. Manis bercampur asam, menciptakan perpaduan rasa yang sangat lezat dan menyegarkan. Bapak Fathul menjelaskan bahwa lebah Trigona ini memiliki banyak nama di berbagai daerah. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai triangle bee, sementara masyarakat Sunda menyebutnya kelulut, orang Jawa menyebutnya klanceng, dan dalam bahasa Bugis disebut Kemmu.
"Madu ini sangat bermanfaat untuk kesehatan keluarga, Pak. Apalagi bagi yang sudah berkeluarga seperti Bapak," ujarnya dengan senyum tulus.
Aku pulang dengan hati penuh syukur. Bukan hanya karena hadiah madu yang berharga, tetapi juga karena ketulusan dan keramahan keluarga Fathul. Hari itu mengingatkanku bahwa profesi guru bukan hanya tentang mengajar di kelas, tetapi juga tentang membangun hubungan yang bermakna dengan murid dan keluarga mereka. Dan semoga Fathul cepat sembuh dan kembali ceria seperti biasanya.
Tags
FIKSI